Panggil Penganggung Jawab Proyek Bondowoso, JP.- Bupati Bondowoso H Agus Sarosa menanggapi serius terhadapkasus pemotongan dana bantuan P3DT (Proyek Prasarana PendampingDesa Tertinggal) yang diduga dilakukan para oknum yang terlibatdalam proyek tersebut. Dengan tegas dia menyatakan akan memanggilorang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut untuk dimintaiketerangan dan tanggung jawab. Sampai saat ini saya belum menerima laporan daripenanggungjawab proyek tentang masalah tersebut. Namun, jikabenar-benar telah terjadi pemotongan terhadap dana P3DT, sayaakan panggil semua yang terlibat. Jangan main-main dengan masalahini, tegas Sarosa serius, usai membuka pelaksanaanPIN di Tegalampel kemarin. Sebagaimana diberitakan, pada tahun anggaran 1997/1998 ini,sepuluh desa di Kecamatan Curahdami dan Pakem mendapat danabantuan P3DT dari bank dunia sebesar Rp 1,2 miliar. Dari jumlahbantuan itu, masing-masing desa mendapat Rp 120 juta, yangpenyerahannya dilakukan secara bertahap atau per termin. Namun, dalam pelaksanaan penerimaan bantuan itu, para kades(kepala desa) dan pengurus LKMD yang desanya mendapat danabantuan tersebut ternyata mengeluh. Sebab, bantuan dana yangditerima dari bank dunia untuk pembangunan desa itu dipotong Rp 5juta per desa, untuk upeti para pejabat. Pemotongan dana bantuan P3DT itu dinilai terlalu besar dansangat merugikan desa. Padahal, dana bantuan tersebut seharusnyadiberikan secara utuh tanpa ada pemotongan biaya apa pun. Meskibegitu, mereka tidak berani menolak untuk dipotong karena takutdananya tidak bisa cair. Menurut para kades dan pengurus LKMD, pemotongan tersebutditentukan oleh Pimpro P3DT Ir Taufikurrahman, Kadis PUDBondowoso Ir Djuwono Msi, dan dua konsultan proyek Ir RahmadSucipto dan Ir Ahmad Sururi, yang mengaku mendapatmandat dari atasan mereka. Uang potonganselanjutnya diberikan kepada para pejabat sebagai upeti agarpencairan dana bantuan P3DT lancar dan tidak terhambat. Karena dugaan kasus pemotongan dana P3DT tersebut begitutransparan dan ramai dibicarakan masyarakat, Bupati Sarosa tampaksangat berang dan ingin segera mengungkapnya. Jikaperlu, saya tidak hanya akan memanggil pimpronya, tetapi akanmempertemukan mereka dengan para kades dan pengurus LKMD agarsemuanya jelas, tukas Sarosa. Menurut Sarosa, sebenarnya proyek P3DT dikelola dandilaksanakan oleh rakyat sendiri. Pemerintah tidak ikut campurdalam pelaksanaan proyek. Sebaliknya, pemerintah hanya mengawasidan membantu adaministrasi perencanannya saja. Karena itu, Sarosamerasa terkejut ketika mendengar dana P3DT tersebut dipotong.Sebab, yang mengelola dana tersebut adalah rakyat sendiri. Namun demikian, Sarosa mengakui bahwa uang tersbut memang bisasaja dipermainkan para oknum untuk dipotong. Sebab, uang itutidak dipegang langsung oleh rakyat, tetapi ditipkan di bank dandicarikan secara bertahap atau per termin. Jikamemang benar ada pemotongan dalam pencarian dana itu, yang jelasbukan atas perintah siapa-siapa. Tetapi itu ulah oknum sendiridan mereka harus tanggung jawab, ujarnya. (uzi) |